Jakarta (ANTARA) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa pada pembukaan masih dapat bergerak naik, karena sebagian pelaku masih membeli saham-saham yang diperjualbelikan, sehingga memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,38 persen.
Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 9,113 poin menjadi 3.226,261 dan indeks LQ-45 bertambah 2,314 poin atau 0,38 persen menjadi 609,512 poin.
Analis PT Millenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku pasar masih memburu saham-saham yang diperkirakan masih dapat bergerak naik, meski kegiatannya mulai berkurang.
Pembelian saham-saham itu terpicu oleh isu positiif dari pernyataan Ketua Badan Pusat Statistik bahwa ekonomi nasional akan dapat tumbuh di atas enam persen.
Namun pertumbuhan itu bisa terjadi asalkan didukung oleh belanja pemerintah dan masyarakat sebagai stimulus, ujarnya.
Pelaku asing, menurut dia masih aktif bermain di pasar, meski sebagian pelaku lokal sudah meninggalkan pasar, mereka menyatakan akan tetap bermain sampai pasar tutup pada Kamis mendatang.
Karena itu pelaku lokal yang masih bermain di pasar juga turut serta melakukan pembelian saham sehingga indeks bergerak naik lagi, ucapnya.
Faktor utama yang mendorong pelaku asing karena Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) yang mencapai 6,5 persen.
Selisih bunga rupiah dan dolar yang tetap tinggi merupakan faktor yang menarik bagi asing untuk tetap bermain di pasar domestik.
Selain itu sampai saat ini masih belum ada pasar di Asia yang lebih menarik ketimbang pasar Indonesia yang memberikan keuntungan lebih baik, tuturnya.
Ia mengatakan, indeks diperkirakan akan dapat mendekati angka 3.300 poin pada akhir tahun ini asalkan faktor positif terus mendorong.
"Kami perkirakan indeks sedang mencari rekor baru setelah berhasil meraih angka 3.200 poin beberapa waktu lalu," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar