Subscribe:
    Subscribe Twitter Facebook

    Kamis, 16 September 2010

    Sinopsis Cinderella’s Sister Episode 2


    Hyo Sun merasa senang punya keluarga komplit lagi. Dengan senang hati Hyo Sun menyambut Eun Jo. Eun Jo hanya diam saja. Hyo Sun mengajak Eun Jo kekamarnya. Hyo Sun sudah siap berbagi apapun dengan Eun Jo. Di kamarnya Hyo Sun mulai bertanya-tanya tentang Eun Jo. Hyo Sun ingat kejadian di kereta, Hyo Sun minta maaf.

    Hyo Sun merasa Eun Jo lebih muda darinya (emang.. masi imut banget kan,, hehhe). Eun Jo hanya diam saja dan tanya di mana kamar mandi. Hyo Sun kaget, hanya bisa menunjuk arah kamar mandi. Hyo Sun menunjukkan baju tidur “Cantik bukan, aku akan memberikan ini untuk mu kak” kata Hyo Sun. Eun Jo menjawab dengan wajah tidak enak “Apa kau selalu banyak bicara?”(baca: cerewet). Hyo Sun salah menanggapi, dia menjawab dengan senang “Bagaimana kau bisa tau kak? Aku memang banyak bicara”.

    Eun Jo langsung ke arah kamar mandi. Hyo Sun berteriak dari luar “Pakailah ketika kau selesai”. Begitu Eun Jo masuk, dia terdiam melihat kamar mandi yang luas. Eun Jo melihat begitu banyak barang yang ada di sana. Di luar kamar, Hyo Sun berteriak “Sikat gigi yang berwarna pink milikmu, yang biru milikku”. Disana ada handuk kecil berwana coklat dan pink bergambar, tapi Eun Jo ambil handuk lain yang berwana putih. Eun Jo memperhatikan kran, mencoba memutarnya, tapi air tidak keluar. Lagi-lagi dari luar Hyo Sun berteriak “Tanganmu kak, jika kau meletakkan tanganmu dibawak kran, maka air akan keluar”. Dengan ragu Eun Jo mengikuti.

    Saat akan tidur, Hyo Sun masih semangat untuk bercerita. Hyo Sun mulai bercerita tentang dirinya pada umur 6 tahun. Tapi Eun Jo tidak senang, dengan sadis Eun Jo berkata “Perjalanan hidupmu sangat tidak menarik dan aku tidak ingin mendengarnya”. Hyo Sun malah bertanya “Bagaimana jika aku langsung saat umur ku 10tahun?” Hyo Sun mulai bercerita. Eun Jo tidak sabar, maka dia langsung keluar. Hyo Sun mau ikut tapi Eun Jo melihat nya dengan wajah yang mengerikan. Itu cukup membuat Hyo Sun takut.

    Hyo Sun memandangi bagian luar rumah yang banyak tanaman hias dan balkon. Dia berjalan-jalan sendiri sampai bertemu dengan Ki Joon. Ki Joon sedang bosan, Ki Joon minta Eun Jo menemaninya minum. Seperti biasa Eun Jo tidak mau ada orang yang mendekatinya, diapun menolak dan berkata “Apa kau ingin tau sesuatu dariku?”. Ki Hoon heran dan sedikit tersenyum. Ini membuat Eun Jo tidak senang, “Mengapa kau tersenyum, aku tidak punya sesuatu yang ingin kau tau, jadi jangan tertawa” kata Eun Jo sinis.

    Eun Jo mau pergi tapi Ki Hoon memanggilnya dan bertanya “Apa kau selalu tersenyum ketika ada sesuatu yang ingin kau tau? Aku tersenyum karna menurutku ini lucu. Aku baru pertama kali mendengar ada seseorang yang akan tersenyum jika ingin tau sesuatu. Aku tertawa saat lucu, gembira dan menarilk tapi kenapa kau berkata kau akan tertawa saat ingin sesuatu?” Eun Jo berhenti dan menoleh dan berkata “Kenapa kau tersenyum sekarang? Ini lucu? Menarik? Kenapa kau tersenyum seperti sekarang?” Ki Hoon tidak bisa menjawab. Eun Jo berjalan meninggalkannya. Ki Joon tersenyum malu lalu berkata “Dia benar-benar bisa membuat orang malu”. Ki Hoon kembali mendengarkan lagu spanyol, dari jauh Eun Jo sempat berhenti mendengarkan lagu itu.

    Di sekolah Eun Jo sekelas dengan Hyo Sun. “Aku akan pergi ke toko, kau mau sesuatu?” tanya Hyo Sun. Belum sempat Eun Jo menjawab, datang salah satu teman Hyo Sun yang bertanya bagaimana memanggil Eun Jo, kakak atau nama saja. Eun Jo menjawab “jangan panggil aku” dan meninggalkan mereka. Temannya marah, tapi Hyo Sun membujuk agar temannya jangan marah pada Eun Jo.

    Di belakang mobil Ki Hoon ada yang mengikuti. Motor itu berjalan berlawanan dengan Ki Hoon tapi semakin mendekat dengan mobil Ki Hoon. Ki Hoon pun langsung berhenti dan keluar dari mobil. “Alasan kenapa Hong Ki Tae datang adalah ini” dia langsung memukul wajah Ki Hoon. (sekedar info mereka saudara). Beberapa hari yang lalu Ki Hoon merasa ada yang mengikutinya. Ternyata Ki Tae memotret semua kegiatan Ki Hoon. Dan melemparkan semua foto-foto Ki Hoon.

    Ki Tae merasa iri dengan pekerjaan Ki Hoon, dia meremehkan cara Ki Hoon yang membuat perusahaannya menguntungkan dan mengamcam akan memberikan semua foto itu ke koran. Ki Hoon hanya berdiri memberikan salam pada saudaranya. Ki Tae tidak suka Ki Hoon memanggilnya dengan nama keluarga mereka. Tapi Ki Hoon tetap memanggilnya seperti itu dan mengatakan sangat menyedihkan hidup seperti Ki Tae yang mendapatkan uang dengan cara mengancam. Ki Hoon langsung memukul Ki Tae dan berkata “Kau menyuruhku menjauhi bisnis kau. Aku bertemu dengan orang baik. Aku hidup bahagia. Aku tidak akan membiarkan kau menghancurkan untuk yang kedua kalinya” ancam Ki Hoon.

    Saat pulang sekolah, Hyo Sun memanggil Eun Jo dan mengatakan kalau orang tua mereka akan pulang dari bulan madu. Hyo Sun mengajak Eun Jo ke airport untuk menjemput orang tua mereka. Ki Hoon sudah datang untuk menjemput. Hyo Sun menarik tangan Eun Jo, tapi Eun Jo menghempaskannya dengan dingin. Ki Hoon melihatnya dan berkata “Dia tidak akan ikut. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Ayo kita pergi” ajak Ki Hoon. “Kenapa? Aku ingin pergi dengan kakak” kata Hyo Sun sedih. Saat di mobil, Hyo Sun melihat Eun Jo dari dalam. Eun Jo hanya meliriknya.

    Di rumah sudah banyak tamu yang berdatangan. Hyo Sun sibuk menyambut tamu. Kang Hook memberikan hormat pada semua tetua keluarga Dae Sung, Kang Hook hanya dapat tersenyum pahit melihat banyak sekali keluarga Dae Sung. Kang Hook memberi salam yang terakhir pada seorang nenek. Nenek itu bertanya tanggal ulang tahun Kang Hook, Kang Hook terkejut dan langsung melihat Dae Sung.

    Di luar ruangan, Hyo Sun memberitaukan Eun Jo kalau nenek tua itu seperti cenayang. Nenek itu memperhatikan Eun Jo dengan seksama, Eun Jo pun tak mengedipkan matanya menatap nenek itu. Hyo Sun melihat Ki Hoon datang langsung melambaikan tangannya, tapi Ki Hoon tidak membalas, Ki Hoon malah tersenyum melihat gaya cuek Eun Jo. Hyo Sun bingung melihatnya. Akhirnya nenek itu tersenyum, semua terlihat gembira. Ternyata nenek tersenyum pada Eun Jo. (nenek ini bibinya Dae Sung)

    Kang Hook ke kamarnya, dia heran mengapa keluarga Dae Sung sangat banyak. Saat Kang Hook merebahkan tubuhnya, Dae Sung masuk tapi langsung mau keluar lihat Kang Hook sedang rebahan. Kang Hook merasa tidak enak, “Kaki ku terasa pegal dan sakit’” kata Kang Hook. Dae Sung yang mendengarnya langsung masuk lagi mijitin kaki Kang Hook.

    “Keluargaku begitu banyak, akan banyak yang di bicarakan dan dilakukan. Ini akan menyita banyak waktumu, aku minta maaf” kata Dae Sung. Kang Hook berkata “Di bawah langit, aku dan Eun Jo hanya memiliki satu sama lain. Eun Jo tidak bisa memanggil keluarga selain aku. Sampai akhirnya kami tidak mempunyai rumah. Tapi akhirnya aku dan Eun Jo menemukan suatu rumah. Terima masih. Aku akan melakukan yang terbaik”. “Terima Kasih” jawab Dae Sung. “Jika kau menyesal, tolong katakan sekarang” kata Kang Hook menangis.

    Dae Chun bingung mengapa Kang Hook menangis. “Apa yang terjadi jika aku punya aura bahwa suamiku akan meninggal?” kata Kang Hook sambil menangis. “Siapa yang mengatakan begitu?” tanya Dae Sung. “Kau pikir mengapa bibi mu menanyakan tanggal ulang tahunku?” tanya Kang Hook (kalo di korea, nanyain tanggal ultah itu berarti orang yang disayang bakal meninggal). Dae Sung mencoba menghibur dengan berkata “Dia bertanya begitu pada setiap orang”. “Jika kau merasa menyesal katakan sekarang, kita kita bisa melanjutkan pesta pernikahan ini” kata Kang Hook. “Aku merasa sedih kau punya pikiran seperti itu. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan tentang aku. Aku janji padamu” hibur Dae Sung.

    Setelah berpura-pura sedih, Kang Hook meminta Dae Sung untuk memijit kakinya yang satu lagi. Dae Sung membuka kaus kaki Kang Hook tapi Hyo Sun tiba-tiba masuk. Dae Sung kaget langsung melepas kaus kaki nya dan langsung berdiri. Otomatis Kang Hook terjatuh kebelakang. Dae Sung langsung keluar kamar. Hyo Sun jadi salah tingkah melihat Kang Hook yang tertidur dengan hanboknya yang terangkat. Hyo Sun langsung membantu Kang Hook. Dengan dingin Kang Hook berkata “Saya pikir lain kali jika kau ingin masuk ke kamar orang tua, kau harus mengetuk terlebih dahulu bukan?”. Hyo Sun minta maaf.

    Sementara itu, Eun Jo mencari paviliun yang jarang dikunjungi dalam rumah itu. Eun Jo masuk dan melihat debu disana. Eun Jo duduk dan mulai belajar. Tapi Eun Jo tidak dapat berkonsentrasi. Tiba-tiba Eun Jo mendengar pembicaraan Dae Sung dengan bibinya itu.
    “Bibi, apa yang kau katakan?” tanya Dae Sung
    “Jangan menyelenggarakan pesta pernikahanmu, sampai aku bisa mengatakan itu. Ini tidak mudah” kata bibi.
    “Bibi..” kata Dae Sung
    “Jika kau tidak peduli, maka keluarga kita akan hancur. Sangat mengerikan. Wajahnya mengatakan semua itu. Dia mendoakan mu seperti itu” kata bibi
    “Jangan bicara seperti itu bibi” kata Dae Sung
    “Apa maksudmu?” tanya bibi
    “Apapun yang kau tau atau tidak, jangan mengatakan semua itu. Apa yang kau tau tentang dia. Dia dan anaknya adalah bagian dari keluarga saya. Tolong berhenti bicarakan hal yang buruk tentang kelurga saya” Kata Dae Sung yang langsung meninggalkan bibinya. (kayanya Eun Jo mulai suka sama ayahnya karna udah bela dia sama ibunya)

    Setelah mendengar itu, Eun Jo duduk terdiam sampai akhirnya Ki Hoon datang dan berkata “Aku melihatmu dimanapun”. Eun Jo langsung keluar dan pergi begitu saja. “Ada tempat untuk bersembunyi disni, apa kau mau tau?” tanya Eun Jo. Eun Jo hanya berjalan sampai ia melihat banyak tamu. Dengan enggan Eun Jo kembali dan tanya dimana tempat itu.

    Hyo Sun sibuk memperlihatkan Ibu barunya yang cantik dan seorang saudara. Hyo Sun mulai mencari Eun Jo, dia bertanya pada pamannya yang sedang minum sendiri. Pamannya jawab dia tidak melihatnya. Lalu Eun Jo bertanya apa pamannya melihat Ki Hoon. Dengan malas pamannya menjawab tidak tau juga.

    Ki Hoon menawarkan Gukhwa Wine pada Eun Jo, tapi saat menoleh ke belakang, dia tidak melihat Eun Jo. Ki Hoon melihat Eun Jo yang sedang belajar dengan agak membungkuk. Ki Hoon menawarkan meja untuk Eun Jo. Eun Jo tetap fokus belajar. Ki Hoon lalu menarik buku Eun Jo dan meletakkannya dimeja kecil. Eun jo hanya melihatnya saja. “Duduklah disini, itu tidak akan membuat pinggangmu sakit” bujuk Ki Hoon. Eun Jo yang merasa terganggu langsung ambil bukunya lagi dan menggeser meja. Ternyata Hyo Sun melihat mereka dari luar dengan pandangan sedih.

    Pagi harinya, Hyo Sun heran dari 10 sms yang dia kirim tidak ada satupun yang dibalas oleh Dong Soo. “Apa kau bodoh? Bagaimana kau dapat dengan mudah percaya pada orang? Dia tidak mau membalas sms mu” kata Eun Jo. Kemudian Hyo Sun menulis sms “apa kau sungguh tak mau membalas sms ku” setelah itu dia menyusul Eun Jo. Saat berjalan Hyo Sun melihat Dong Soo, dia langsung bersembunyi dibelakang Eun Jo.

    Eun Jo risih dan mengatakan “Apa yang kau lakukan?” tanya Eun Jo. “Itu ada Dong Son” jawab Hyo Sun. Eun Jo langsung nyamperin Dong Soo. “Apa kau Dong Soo? Kau lihat gadis itu? Kenapa kau tak balas smsnya? Aku merasa terganggu. Balaslah sms nya atau tutup mulutnya dengan mengatakan kalau kau tidak menyukainya” kata Eun Jo dengan gaya cueknya lalu berjalan lagi. Dong Soo memperhatikan Hyo Sun. Hyo Sun mengikuti kelas balet. Setelah selesai, Hyo Sun mendapat sms dari Dong Soo. Dengan gembira Hyo Sun membuka hp nya. Sementara itu Eun Jo masih belajar.

    Hyo Sun pulang dengan lesu. Dae Chun dan Kang Hook heran melihat Hyo Sun yang pulang dengan wajah sedih. Tak lama Eun Jo sampai dirumah. “kakak, terima kasih. Karna kau aku mendapat sms dari Dong Soo” Eun Jo hanya diam dan kembali berjalan. Hyo Sun langsung terduduk dan menangis. Kang Hook memeluknya. Eun Jo hanya melihatnya dengan pandangan tak senang. Dae Sung melihat Eun Jo. Eun Jo masih belajar walau Hyo Sun sudah tidur. Dae Sung ingin bicara dengan Eun Jo dan memintanya keluar kamar.

    Eun Jo keluar kamar, Dae Sung memintanya duduk. Tapi Eun Jo menolak. Ketika Dae Sung berdiri Eun Jo malah duduk. Dae Chun pun kembali duduk, Eun Jo menggeser duduknya agak menjauh.
    “Sore tadi aku bertemu dengan guru rumahmu. Kata nya kau belajar dengan baik” kata Dae Sung
    “Ya” kata Eun Jo
    “Itu idak sama dengan belajar di sekolah reguler. Kau harus berusaha dengan keras. Kau harus sangat pintar” kata Dae Sung
    “Ya” kata Eun Jo
    “Selain belajar, apa kau mau melakukan sesuatu yang lain? Apa kau mau ikut kelas menari seperti Hyo Sun?” tanya Dae Sung
    “Tidak” jawab Eun Jo
    “Bagaimana dengan piano atau biola?” tanya Dae Sung kembali
    “Tidak. Hanya beri aku uang” kata Eun Jo
    “Setelah besar kau mau menjadi apa? apa mimpi mu?” tanya Dae Sung
    “Apa yang mau kau bicarakan?” tanya Eun Jo
    “Jika kau membutuhkan apapun, datanglah padaku. Aku akan membatu sebisaku. Jika kau sudah besar, dan membutuhkan sesuatu, bicarakanlah padaku. Seumurmu, tidurlah dengan cukup, Tidurlah lebih awal” kata Dae Sung perhatian. Setelah itu Dae Sung pergi. Eun Jo masih diam ditempatnya dengan sedih. Eun Jo baru merasakan perhatian dari seorang ayah.

    Saat pelajaran metematika, guru bertanya siapa yang pintar matematika dikelas ini. Hyo Sun menjawab Song Eun Jo. Guru meminta Eun Jo untuk menyelesaikan soal yang ada di papan tulis. Eun Jo dengan bete menjawab tidak mau maju. Guru nya merasa kesal langsung keluar kelas. Hyo Sun melihatnya dan berkata “kakak, kau keren” puji Hyo Sun.

    Saat pulang sekolah, Eun Jo pergi ke kantor. “Dimana dia?” tanya Eun Jo pada paman. “Aku disini” jawab paman. “Maksudku Ayah Hyo Sun” kata Eun Jo. “Dia ada diruangannya. Kau harusnya memberi salam dulu pada orang yang lebih tua. Jangan langsung bertanya tanpa salam. Itu akan membuat mereka merasa kau egois dan…”kata paman, saat akan melanjutkan kata-kata nya dia meoleh ke belakang ternyata Eun Jo sudah tidak ada. Paman hanya bisa menghela nafas.

    Eun Jo menemui Dae Sung diruangannya. Eun Jo meminta Dae Sung mencarikannya guru matematika. Dae Sung heran. “Bukankah kau mendapat nilai tinggi untuk pelajaran matematika? tanya Dae Sung. Eun Jo merasa dia butuh belajar dasar-dasar matematika. Eun Jo berkata “Bukankah kau berkata aku bisa mencarimu jika aku membutuhkan sesuatu?” sindir Eun Jo. Dae Sung bertanya bagaimana dengan guru Literatur?. Eun Jo menolak dengan berkata dia salah satu terbaik di sekolah nya. Tapi Dae Sung memberitaukan kesalahan Literatur Korea Eun Jo. Dan berkata dia tau guru Literatur yang bagus juga. Dan bertanya kapan Eun Jo mau memulai belajarnya.

    Eun Jo dan Hyo Sun duduk menunggu guru. “kakak” panggil Hyo Sun. Tapi Eun Jo hanya diam. “Kakak, jika kau masih berakting seperti itu, aku juga akan merasa lelah” kata Hyo Sun sedih. Eun Jo langsung melihat Hyo Sun dengan dingin dan membuat Hyo Sun sedikit takut lalu Hyo Sun berkata “Tidak apa, aku hanya bicara”. Ternyata gurunya Ki Hoon. Eun Jo heran. “Kak Ki Hoon adalah seorang mahasiswa. Dia adalah murid terbaik” kata Hyo Sun. Hyo Sun keluar ruangan dan smsan.

    Di dalam ruangan Eun Jo belajar dengan serius. Eun Jo minta Ki Hoon menjelaskan Faktorisasi. Ki Hoon bertanya apa ini karna Eun Jo merasa Ki Hoon tidak mengerti atau karna Eun Jo murni tidak mengerti. Eun Jo jawab karna dia tidak mengerti. Ki Hoon berkata ini pelajaran SMP. Eun Jo menjawab apa Ki Hoon tidak tau dia sempat berhenti sekolah. Ki Hoon akan menjelaskan tapi Ki Hoon meminta Eun Jo memanggilnya dengan guru dan minta Eun Jo berkata dengan sopan. Eun Jo mau keluar ruangan tapi ga jadi.

    Dia duduk lagi dan berkata “Ini bukan karna aku sudah respect pada mu guru, tapi karna kau mengajar dengan baik. Bukan. Ini karna kau seperti mengajar dengan baik. Dan karna saya tidak mau meminta guru lagi. Dan karna saya tidak punya banyak waktu, jadi saya tidak ingin membuang waktuku guru. Jika kau bisa, tolong ajarkan dengan lebih jelas. Ki Hoon berkata “kau sudah sopan santun. Itu sebuah perubahan yang besar. Tapi mengapa kau mengatakan tidak punya banyak waktu?”. “Aku hanya minta kau mengajarkan ku. Tapi kenapa kau banyak bicara?” kata Eun Jo kesal. “Aku berkata, Aku tidak tau sampai kapan aku akan tinggal disini dan pergi sekolah untuk waktu yang panjang. Karna aku tidak tau apa aku akan diusir atau melarikan diri. Jadi saya berkata Ajarkan aku sampai jika ada perubahan” kata Eun Jo dengan berteriak.

    Hyo Sun yang mendengarnya langsung masuk dan bertanya apa yang terjadi. Hyo Sun mencari Eun Jo, tapi tidak menemukannya. Hyo Sun pergi ke kamar orang tuanya. Saat akan masuk, Hyo Sun izin dulu. Tapi Hyo Sun tidak menemukan Eun Jo. Dae Sung akan pergi mencari juga, tapi Kang Hook mulai berakting lagi. Kang Hook menangis. Akirnya Dae Sung menyuruh Hyo Sun mencarinya lebih teliti lagi. Hyo Sun melihat Kang Hook menangis jadi sedih. Saat Hyo Sun sudah keluar, Dae Sung bertanya ada apa. “Tidak apa” kata Kang Hook. Dae Sung masih membujuk Kang Hook. “Pasti ini karna ada yang mengejek Eun Jo karna nama keluraga Hyo Sun dan Eun Jo berbeda” kata Kang Hook. Hyo Sun mendengar dari luar.

    Ki Hoon menemukan Eun Jo di ruang penyimpanan wine. Ki Hoon berkata dia memang hanya kerja separuh waktu. “Dulu aku juga sama seperti mu. Tapi aku berubah setelah menemukan rumah ini, setelah aku menetap disini. Sekarang aku keren kan, kau akan lebih keren dariku (hebat, dewasa. i mean like that)” kata Ki Hoon. Ki Hoon minta maaf dan berkata tidak akan mengambil waktu belajar Eun Jo dan tidak akan melakukan itu lagi. Hyo Sun masih berusaha mencari Eun Jo. Tapi saat diluar Hyo Sun mendengar suara.

    Ternyata Ki Hoon sedang mengajarkan Eun Joo tentang Logaritma. Hyo Sun masuk dan mencoba memberitaukan keberadaannya. Hyo Sun bertanya bagian yang mana, tapi Ki Hoon memintanya menunggu. Hyo Sun terlihat sedih. Ki Hoon sudah selesai menjelaskan, langsung ke pelajaran selanjutnya. Tapi Eun Jo minta diulang lagi dan dengan memakai kata Tolong. Ki Hoon tersenyum dan menjelaskannya lagi tapi Eun Jo harus mendengarkannya dengan serius. Hyo Sun hanya tersenyum pahit tidak diperhatikan.

    Hyo Sun menemui Ki Hoon dan bertanya siapa dirinya. Ki Hoon bingung hanya menjawab “dirimu ya dirimu, siapa lagi”. Tiba-tiba pamannya (Hyungnim, baru tau aku namanya,, hehhe) memanggilnya untuk mengecilkan suara yang mengganggu. Tapi Hyo Sun minta Ki Hoon untuk mengatakan kalau bulan kotak. Ki Hoon mengatakannya dan Ki Hoon minta Hyo Sun ke sekolah dan jangan tidur dikelas. Di kelas, Eun Jo mengerjakan ulangan dengan serius tapi Hyo Sun tidak konsentrasi.

    Ki Hoon bertemu dengan seseorang. Ki Hoon bertanya mengapa dia mengirim Ki Tae padanya. Tuan itu berkata Ki Tae tidak mengatakan apa yang ingin dia katakan. Tuan itu bertanya apa CEO Go Dae Sung melakukan dengan baik?. Ki Joon menjawab ya. Tuan itu bertanya mengapa Ki Hoon ada disini, dia minta Ki Hoon meninggalkan tempat itu. Ki Hoon tanya kenapa dia ga bisa ada disana. Tuan itu ga mau berdebat sama Ki Hoon. Tuan itu minta Ki Hoon meninggalkan tempat itu. Ki Hoon berkata “Koran Daehan menulis cerita tentang kau setelah menulis artikel baru tentang ekonomi” . Tuan itu jawab “mereka itu seperti sampah. mereka membicarakan pembangunan ini dan itu”.

    Ki Hoon tanya apa hubungannya dengan keberadan dia disana. Ki Hoon tanya apa yang tuan itu lakukan. Ki Hoon sudah menandatangani perjanjian. “Apa kau mau aku menulis itu dengan darahku” kata Ki Hoon kesal. Tuan itu menyuruh Ki Hoon diam. Tuan itu keliatan gugup. “Aku butuh dokumen itu lebih rinci, laporkan mengenai itu. Setelah itu kau bisa kuliah di Amerika atau Eropa atau dimanapun. Biaya hidupmu akan terjamin” kata tuan itu. Tapi Ki Hoon menolak. Ki Hoon bilang dia hidup seperti sampah sejak dipanggil seperti itu. Ki Hoon akan menetap sampai menemukan fakta yang sebenarnya. Ki Hoon juga mengatakan Hyungnim baik-baik saja. (ga tau apa hubungannya)

    Ki Hoon ke ruang penyimpanan wine. Ki Hoon berkata sambil menepuk pelan kendi wine “Yeah, aku tidak mempunyai apapun kecuali kau”. Setelah berkata itu dia melihat pensil Eun Jo dan berkata dalam hati “aku juga punya kau”. Di kelas, Hyo Sun mengumumkan ayah nya dan ibu Eun Jo sudah menikah, siapa yang tidak tau, apa ada yang mengejek Eun Jo karna perbedaan nama mereka. Tidak ada yang menjawab Hyo Sun. Temannya malah heran, Hyo Sun yang notabene nya anak baik bisa minum alkohol. Eun Jo menyuruhnya duduk. Tapi Hyo Sun tidak mau. Eun Jo tanya apa Hyo Sun minum. Hyo Sun menjawab dia tidak minum alkohol, hanya sedikit. Ki Hoon membeli kan jepit (sumpit) baru untuk Eun Jo.

    Kang Hook dan Dae Sung pergi untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Saat melihat surat itu, Kang Hook tersenyum puas. Di mobil Dae Sung minta maaf baru melakukannya dan dengan semangat ini adalah penyelesaian masalah Eun Jo. Kang Hook izin ke toilet. Bukannya ke toilet dia ke belakang gedung. Sampai di belakang gedung, Kang Hook tak bisa menyembunyikan kegembiraannya menjadi seorang istri yang sah.

    Kang Hook minta Dae Sung masuk duluan karna Kang Hook akan ke dapur dulu. Sampai di dapur, Kang Hook mulai aksinya. Dia marah sama pegawainya yang tidak sopan. “Ketika kau sedang duduk, kau harus berdiri jika bicara padaku” kata Kang Hook angkuh. Dia minta semua yang tinggal di dapur itu pergi.

    Sampai dirumah Hyo Sun bertanya apa Kang Hook berbohong. Dengan kesal Eun Jo menjawab “Ya. Ini sebuah kebohongan. Apakah ibu saya dan saya melakukan itu, itu bohong. Mengerti?”. Hyo Sun minta Eun Jo menjelaskannya didepan Kang Hook. Tiba-tiba Ki Hoon datang menanyakan hasil ujian mereka. Eun Jo menyuh Hyo Sun melepaskan tangan Eun Jo. Tapi Hyo Sun tidak mau. Eun Jo mendorong Hyo Sun sampai jatuh. Kang Hook bingung harus berbuat apa, disana ada Dae Sung. Terpaksa Kang Hook menampar Eun Jo dan membantu Hyo Sun berdiri dan bertanya apa Hyo Sun terluka.



    0 komentar:

    Posting Komentar

    Just Example Ads